Bukan slow juicer-nya yang jelek, tapi selama ini cara pakainya yang salah!

Banyak orang mencoba slow juicer sekali, lalu langsung menyimpulkan:
“Ribet, macet, hasilnya jelek" "slow juicernya jelek.”
Padahal pada banyak kasus, masalahnya bukan di mesinnya, melainkan di cara penggunaan dan ekspektasi yang keliru. Melalui artikel ini, BRAWIUM Indonesia akan membahas kesalahan-kesalahan paling umum yang membuat slow juicer anda tidak bekerja dengan optimal.
1. Memasukkan Bahan Terlalu Banyak Sekaligus
Slow juicer bekerja dengan tekanan dan torsi, bukan kecepatan tinggi seperti blender. Kegagalan memahami konsep bekerja dari slow juicer ini akan menimbulkan beberapa kesalahan umum:
- Buah & sayur dimasukkan sekaligus
- Feeding tube dipaksa penuh yang akhirnya jadi macet. Saat macet lahirlah kalimat → "Ih apaan ini slow juicernya jelek banget!"
Padahal yang sebenarnya terjadi adalah:
Auger/Screw tidak punya waktu untuk memeras optimal → bahan menumpuk → clogging.
Maka dari itu pastikan untuk memasukkan bahan sedikit demi sedikit untuk membiarkan mesin bekerja, pastikan beri ruang 3-5 putaran bagi screw sebelum memasukan kondimen lanjutan.

2. Salah Cara Memotong Bahan Berserat
Jahe, seledri, nanas, sayuran daun semua mempunyai arah serat yang harus diikuti agar tidak melilit saat dipress oleh slow juicer. Ketika asal potong, atau bahkan tidak dipotong sama sekali dampaknya serat akan menggulung di dalam. Ini yang pada akhirnya membuat stuck, clogging dimana air jus tidak akan keluar. Maka dari itu pastikan untuk memotong mengikuti arah serat
- Untuk daun: gulung kecil, selingi dengan bahan berair (timun-semangka-lemon)

3. Mengira Jus Harus Selalu Jernih & Tanpa Buih
Buih sering dianggap tanda oksidasi atau mesin buruk. Padahal faktanya buih bisa berasal dari protein, pati, dan udara mikro. Buah seperti apel, nanas, pisang memang cenderung berbuih
Buih ≠ oksidasi
4. Jangan Skip Pre-Treatment untuk Kacang & Biji
Slow juicer bisa membuat susu nabati tapi bukan berarti bisa dilakukan tanpa persiapan. Beberapa pengguna berpikir jika slow juicer bisa langsung membuat plant-based milk dari almond, edamame, kedelai secara langsung karena slow juicer dianggap mampu mengekstrak saripati kacang-kacangan tersebut. Padahal jika proses ini dilakukan tanpa pre-treatment, plant based milk anda akan terasa pahit, hingga langu.
Pastikan untuk:
- Kacang perlu direndam
- Edamame / kedelai perlu rebus singkat
Tonton cara pembuatannya di video ini.

5. Membandingkan Slow Juicer dengan Centrifugal Juicer
Ini kesalahan besar. Secara manufaktur, slow juicer dan centrifugal juicer memiliki tujuan yang berbeda. Centrifugal juicer dirancang untuk membuat jus dengan skala cepat dengan memarut buah dengan kecepatan tinggi, sementara slow juicer - melalui putarannya yang lambat dimaksudkan untuk memeras buah hingga kering. Lengkapnya simak melalui gambar/tabel di bawah ini:
6. Tidak Dirawat
Filter Kotor = Performa Turun
Kadang performa “menurun” bukan karena mesin, tapi filter tersumbat mikro-pulp. Pastikan untuk membilas dan sikat filter langsung setelah pemakaian, jangan ditunda karena akan menyebabkan kontaminasi bakteri. Pastikan lubang filter terbuka sempurna. Simak cara membersihkan slow juicer melalui video ini.
Jika kamu ingin berdiskusi lebih lanjut, atau berkonsultasi mengenai penggunaan slow juicer, hubungi tim BRAWIUM Indonesia di sini.









